Pengertian dan Ciri-ciri Cerita Pendek (Cerpen)

Kali ini kami akan berbagi pengetahuan tentang cerita pendek atau yang akrab dengan singkatan cerpen. Bagi kalian anak SMA kelas 11, pelajaran mengenai cerita pendek dipelajari sejak semester pertama karena pelajaran cerpen masuk dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks.

Tema pelajaran ini dibahas dalam tiga tahap kegiatan pembelajaran berbasis teks: pembangunan konteks dan pemodelan teks cerita pendek; kerja sama pembangunan teks cerita pendek; dan kerja mandiri pembangunan teks cerita pendek.

Kalian juga akan dihadapi dengan berbagai pertanyaan bagaimana menemukan solusi atas masalah kewirausahaan setelah membaca beberapa kisah wirausaha sukses. Hingga tiba pada pelajaran membuat cerita pendek dari kisah sukses wirausaha seperti Chairul Tanjung dan Bill Gates. Ya, kisah sukses mereka bisa kalian jadikan ide atau gagasan untuk membuat cerita pendek yang menarik.

Namun, sebelumnya tentu kalian harus mengetahui pengertian cerita pendek dan ciri-ciri cerita pendek agar ketika diminta untuk membuat cerita pendek dari kisah para wirausaha sukses. Kalian sudah mengerti bagaimana membuat cerita pendek yang bagus.

Pengertian dan Ciri-ciri Cerita Pendek (Cerpen)


Pengertian dan Ciri-ciri Cerita Pendek (Cerpen)

Pengertian Cerita Pendek
Cerita pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. Tokoh dalam cerpen tidak mengalami perubahan nasib.

Adapun ciri-ciri cerpen adalah sebagai berikut:
  1. Bentuk tulisan singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel.
  2. Tulisan kurang dari 10.000 kata.
  3. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman sendiri maupun orang lain.
  4. Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggal atau sarinya saja.
  5. Habis dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya.
  6. Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai pada penyelesaiannya.
  7. Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan mudah dikenal masyarakat.
  8. Meninggalkan kesan mendalam dan efek pada perasaan pembaca.
  9. Menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis, tetapi tidak sampai menimbulkan perubahan nasib.
  10. Beralur tunggal dan lurus.
  11. Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam.

Demikian artikel ini kami tulis untuk menambah ilmu dan menjadi referensi dalam mengerjakan tugas pelajaran cerita pendek (cerpen).

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Konjungsi dan Jenis-jenis Konjungsi Pada Teks Eksposisi

Pengertian Lafal, Intonasi, Tekanan, Jeda dan Contohnya

Pengertian dan Contoh Teks Deskripsi Tentang Hewan